Harajuku, sebuah gaya yang begitu populer diseluruh dunia, bahkan banyak anak muda alay yang seenak udelnya bilang kalau dia bergaya harajuku tanpa tau arti dan sejarah harajuku.
Harajuku adalah nama sebuah stasiun di distrik shibuya Tokyo. Di distrik ini banyak anak – anak muda yang berkumpul karena lokasi ini sangat strategis. Di sini ada pusat perbelanjaan, Gym, kafe, Taman, Depertement store, dan terletak di kawasan kuil meiji yang merupakan kuil bersejarah yang didedikasikan untuk mengenang Raja meiji dan Permaisurinya. Lalu apa sebenarnya gaya harajuku itu?Sejak tahun 1980 Di distrik shibuya stasiun JR Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko zoku yaitu budaya menari dijalanan yang umumnya dilakukan oleh remaja putri yang menggunakan pakaian mencolok(warna – warni, style aneh). Mulai dari hal tersebut harajuku mulai ramai dikunjungi oleh anak muda di tokyo, mulai dari anak muda yang cuma nongkrong, main skate board, dan sebagainya. Anak muda yang nongkrong pada umumnya mengekspresikan dirinya melalui pakaian yang mencolok dan aneh, namun dari hal aneh inilah Distrik shibuya menjadi salah satu objek wisata nasional jepang yang menjadi tujuan wajib turis yang datang ke jepang.
Sejarah Harajuku(di kutip dari wikipedia)
Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnōji.
Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan Jalan Utama Kōshū. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Petani menanam padi di daerah tepi Sungai Shibuya, dan menggunakan kincir air untuk menggiling padi atau membuat tepung.
Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 setelah Kuil Meiji didirikan.
Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.
Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an
Beberapa orang di Indonesia mengartikan harajuku sebagai gaya semau gue dan bebas berekspresi. Pengertian ini tidaklah salah, karena kenyataannya memang seperti itu. Kita bisa lihat pada event – event jepang di Indonesia, seperti Cosplay, Jfest dan sebagainya. Di Event tersebut para peserta bergaya sesuai keinginan mereka atau mengikuti gaya idola mereka.
kalo aku apa ya dandanannya?
javajuku *ngawur*
:p
emang dandananmu kayak gimana mba?
saya malah baru tau nih gan apa itu harajuku…
itulah manfaatnya blogwalking.. share about everything..
baru tau juga saya…kirain ga ada sejarahnya 🙂
pengetahuan baru bagi saya nih sobat,..salam
kalau di ampah pakaian seperti haja juku yang ada malah dianggap sama seperti GOEL …
anak muda ampah malah aneh sendiri… bukannya harajuku, malah kayak jukung, hhehhee 😀
Siip lah, Harajuku versi ku itu cara mengekspresikan tokoh jepang fav mereka semirip mungkin.,. kaya d cosplay kemaren., hehehe
hhhhhhhhaaaaaaa aku mau ikutan coslay 🙂
baru tau nich sejarahnya harajuku 😀
MAKasih atas infonya…
saya sempat mengunjungi acara festival busana di harajuku
anak2 muda tokyo tampil dengan busana n dandanan yang norak-norak…
boleh dikata, disanalah pusat mode dan dunia gaulnya tokyo
keren ulasannnya, Sob
salam sukses..
sedj
gak tau nama model rambutku
memang menarik cara mereka mengekspresikan diri
dari sisi positip sangat kreatif, tentunya jika anak muda kita meniru hal tersebut alangkah baiknya jika dilihat dulu apakah sesuai dengan norma hidup bangsa Indonesia
Pasti bisa lebih menarik jika ada sebuah harajuku versi Ampah…dengan memonjolkan modifikasi yang dimabil dari budaya tradisional Ampah…pasti keren ya 🙂
pengen juga ah kapan2 gaya harajuku…..
hehehhehehehhe
saya suka liat dandanan harajuku…kadang ngiri juga…tapi klo dipake di saya pantas ga yah??xixixi
good job rob,,kls XII yg lg qu kasih tgs ttg harajuku akan sngt terbantu dgn ini.
aku bingung klo msalah style jepang…… ada lagi yg namanya visual kei tu……. yg seperti apa??
banner kam tu gratis kah ROB??..
visual kei tu kayak the gazette, nightmare, pokoknya yang gayanya nyentrik dan musiknya cendrung miris..
ada lagi selain visual kei ada oshare kei, nagoya kei..
banner ku tu gratis, pasang ja,hehhee
yang komunitas janah tu??……
…Tapi keren2 c gan harajuku itu…cwe2’a apalagi *loch…
Tapi sayang’a anak muda di negara qta malah yg kadang salah mengartikan…d jepang c pake baju apa adj cocok wong kulit’a putih…nah qta????apa ƍäª di bilang maksain….=))º°˚°º=))нåнåнå=))º°˚°º=))
Sayang banget adj…imho ya om
faktor perubahan pada harajuku itu ap ya?
saya ada tugas nihon bunka nih
harajuku is my live